Mahasiswa KKN BTV 3 UNEJ Dongkrak Kafe Desa Setail dengan Peningkatan Performa Kulaitas Produk serta Pemasaran via Sosial Media
Terletak di Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi,
Desa Setail tidaklah luput dari dampak pandemi
Covid-19 yang melanda dunia saat ini. Situasi ini memaksa terbukanya pemikiran
masyarakat untuk selalu inovatif dan kreatif dalam mempertahankan pemasukan.
Tidak terkecuali Ibu Ninik dibantu oleh pemuda karang taruna desa Mbak Rista
yang bekerja sama dengan BUMDes Harapan Desa Setail untuk menjalankan usaha
mikro Kafe Desa pada awal 2020 guna mengakali pemasukan di masa pandemi ini.
Desa Setail merupakan desa swasembada dan memiliki potensi pemuda yang kreatif. Dengan
dorongan dan bantuan kepada pemuda desa, harapannya mampu meningkatkan taraf
ekonomi masyarkat. Letak usaha Kafe
Desa Ibu Ninik dan Mbak Rista berada pada lingkungan kantor balai desa Setail. Lokasi kafe desa dirasa
cukup strategis mengingat balai desa Setail berada di pinggir Jalan Raya Jember. Namun usaha yang telah digeluti Ibu
Ninik selama setahun ini, kurang disadari eksistensinya baik oleh masyarakat
sekitar maupun masyarakat Kecamatan Genteng.
Oleh kendala tersebut, penulis selaku mahasiswa KKN menjadikan keramaian lalu
lintas jalan raya sebagai salah satu potensi untuk mengembangkan usaha terkait
kendala yang ada.
“Kendala lain juga dari
tempat yang kurang menggambarkan kafe, menunya kadang tersedia kadang tidak. Pembeli
itu cuma dari tetangga depan sama pegawai desa, dulu sebelum PPKM anak anak
nongkrong disini buat cari wifi”, tutur Ibu Ninik.
“ Sebelumnya saya dulu buka
warung di daerah lain, terima pesanan nasi kotak juga. Tapi sekarang gak ada
tenaga bantunya jadi agak kewalahan. Pengen saya itu delivery tapi berhubung
sekarang saya dan mbak rista jaga kafenya gentian jadi bingung siapa yang bias ngantar
pesanan”, tambah Ibu Ninik.
Melihat dari
kendala-kendala yang disampaikan oleh pemilik usaha, penulis menawarkan inovasi
berupa pembuatan
brosurpamflet profil usaha untuk disebarkan ketika desa
ada acara seperti bansos dan acara mengundang warga lainnya, pembuatan nama atau brand untuk usaha, pembuatan akun media sosial, serta pemberian pelatihan kepada
sasaran tentang penggunaan dan pemanfaatan sosial media sebagai media digital marketing dan e-promotion. Pelatihan berisikan
pembuatan, pemanfaatan, dan cara memasarkan serta promosi menggunakan WhatsApp,
Facebook, dan Instagram.
Penulis menilai
pemasaran digital atau digital marketing
lebih efektif dipakai baik saat pandemi maupun tidak karena konsumen atau
masyarakat dapat mengakses toko selama 24 jam dan Ibu Lusi selaku pemilik usaha
dapat mendapatkan order atau pesanan
kapan saja sehingga tidak perlu bergantung pada metode penjualan offline saja.
“Tujuan saya menawarkan
program-program ini untuk menaikkan eksistensi usaha Ibu supaya banyak yang tau
baik masyarakat sekitar sini maupun masyarakat luar desa”, kata penulis.
“Kalau dijual online begini Ibu bisa dapat konsumen
kapan saja tidak perlu orangnya kesini dulu, jadi memudahkan antara Ibu sebagai
penjual dan konsumen juga”, pungkas penulis.
(Mega Oktaviyanti Putri / Lokasi KKN : Desa Setail,
Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi / KKN
BTV III UNEJ 2021 / Kelompok 01 / DPL : Edy Hariyadi, S.S., M.Si.)
Komentar
Posting Komentar