baterai nuklir mampu membuat smartphone hidup selamanya
Sebelumnya, pemanfaatan tenaga nuklir lebih sering terjadi di reaktor-reaktor raksasa, tapi kini dua orang peneliti asal Universitas Missouri, Amerika, akan membawa nuklir ke dalam smartphone Anda.
Baek Kim dan Jae Kwon telah berhasil mengembangkan sebuah baterai super yang mampu bertahan hidup tanpa kehabisan daya hingga puluhan tahun bahkan lebih. Rahasia dari tenaga tidak terbatas tersebut adalah pemakaian proses reaksi kimia yang disebut 'betavoltaic'.
Tidak seperti yang dibayangkan, baterai ini tidak membawa sebuah reaktor nuklir mini di dalamnya. Baterai nuklir tersebut tetap terlihat ramping dengan ketebalan beberapa milimeter saja karena masih mengusung konsep baterai sel surya biasa yang menggunakan proses elektik 'photovoltaic', Extreme Tech (19/09).
Bedanya, baterai sel surya menghasilkan energi listrik yang dihasilkan oleh partikel cahaya, di sisi lain baterai nuklir memanfaatkan radiasi beta (elektron dengan energi besar) untuk menghasilkan muatan listrik yang berasal dari zat 'nuklir' strontium-90. Zat radioaktif tersebut memiliki keunggulan tersendiri seperti tidak menghasilkan radiasi gamma yang terkenal sangat berbahaya. Alhasil, radiasi dari strontium-90 lebih mudah dikendalikan.
Keuntungan lain dari baterai betavoltaic adalah desainnya yang mirip dengan baterai sel surya sehingga di masa depan dapat lebih disesuaikan untuk dibenamkan pada perangkat mobile, seperti smartphone atau tablet. Inovasi peneliti dengan menambahkan air pada baterai nuklir tersebut diklaim dapat meningkatkan masa pakai karena air mampu menyerap sebagian besar radiasi beta.
Untuk beberapa waktu ke depan, baterai nuklir tersebut masih akan dipakai oleh pihak militer serta badan antariksa dunia. Sedangkan untuk pemakaian di smartphone sepertinya memerlukan penelitian lebih lanjut. Sebab, meski dapat membuat smartphone hidup hingga 30 tahun lebih, baterai jenis ini tetap lah mengeluarkan radiasi yang dapat menimbulkan kanker.
Komentar
Posting Komentar